Kisah Persaingan antara Rafi’ dan Ibnu Jundub R.huma
Biasanya
apabila Nabi SAW mengirimkan pasukan untuk berperang, Beliau akan mengiringi
pasukan sampai keluar Madinnah sambil meneliti segala keperluan mereka dan
memperbaikinya jika ada kekurangan. Beliau juga akan memulangkan anak-anak yang
ikut didalam pasukan. Anak-anak itu berusaha mengikuti pasukan karena semangat
mereka. Demikian juga dalam perang Uhud, Nabi SAW menyertai pasukan dan
mengembalikan anak-anak karena mereka masih terlalu kecil. Diantaranya adalah
Abdullah bin Umar, Zaid bin Tsabit, Usamah bin Zaid bin Arqam, Barra bin ‘Azib,
Amr bin Hazm, Usaid bin Dhuqair, Urabah bin Aus, Abu Sa’id Al-Khudri, Samurah
bin Jundub dan Rafi’ bin Khudaij r.hum. Rata-rata anak-anak itu masih berusia
13 atau 14 tahun, ketika disuruh kembali, Khudaij r.a membela Rafi’ dengan
berkata kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, anakku Rafi’ telah mahir dalam memanah”. Rafi’ r.a.
sendiri karena semangatnya untuk ikut tempur, ia menjinjitkan kakinya agar
terlihat lebih tinggi. Akhirnya Nabi SAW mengijinkan Rafi’ r.a. ikut serta
melihat hal itu maka Samurah bin Jundub r.a. berkata kapada ayah tirinya, Murah
bin Sinan r.a., “Rafi’ diperbolehkan ikut, sedangkan aku dilarang ikut, padahal
aku lebih kuat daripadanya. Jika ditandingkan denganku, pasti aku dapat
mengalahkanya”. Akhirnya keduanya ditandingkan oleh Nabi SAW. Ternyata Rafii
r.a. memang dapat dikalahkan oleh Samurah r.a. Akhirnya Samurah r.a. pun diijinkan
ikut berperang. Semua anak-anakpun akhirnya meminta ijinkepada Nabi SAW untuk
ikut serta. Sebagian diantara mereka ada yang diijinkan oleh Nabi SAW.
Ketika
malam tiba, Rasullullah SAW mengatur penjaga malam, Beliau memilih kira-kira 50
Orang untuk mejaga seluruh pasukan. Banyak diantara mereka menyediakan diri
untuk berjaga malam, kemudian Nabi SAW bersabda, “Siapakah diantara kalian yang
bersedia menjagaku?”. Seorang sahabat berdiri, Ia ditanya oleh Beliau, “Siapa
namamu?” jawabannya, “Namaku Zaqwan”. Sabda Nabi SAW, “Baik duduklah”. Kemudian
Beliau bersabda lagi, “Siapa yang bersedia menjagaku malam ini?”, maka
berdirilah seorang sahabat dan ditanya namanya oleh Nabi SAW, jawabnya, “Namaku
Abu Saba”, Nabi SAW berkata, “Baik, duduklah”. Lalu beliau bertanya, “Siapa
yang bersedia lagi menjagaku?”, lalu berdiri seorang sahabat lagi dan ditanya
namanya oleh Nabi SAW, “Namaku Ibnu Abdil Qais”. Nabi SAW besabda, “Baik
duduklah kamu”. Kemudian Nabi SAW bersabda, “Hendaknyak ketiga orang berdiri
tadi, kemari”. Tetapi yang mau kepada Nabi SAW hanya satu orang. Beliau
bertanya, “Kemana dua orang temanmu tadi””. Jawab sahabat itu, “Ya Rasulullah,
aku sendiri yang berdiri tiga kali itu”. Ia lalu didoakan oleh Nabi SAW dan
diperintahkan untuk menjaga Beliau, dan satu malam penuh dia menjaga kemah
Rasulullah SAW. (Khamis)
(Sumber: Himpunan Fadhilah Amal-Maulana
Muhammad Zakariyya)
Amanat
Bahwa Rasulullah bersabda: “Bagi
orang yang mati syahid disisi Allah mendapatkan enam keutamaan: diampuni
dosanya saat pertama kali darahnya mengalir, dan ditunjukkan tempatnya di
Surga, diselamatkan dari siksa kubur dan diamankan dari guncangan kubur, dan
dihias-hiasi dengan perhiasan iman, dan dinikahkan dengan bidadari yang cantik
jelita, dapat mensyafaati tujuh puluh orang keluarganya”.(HR.Ibnu Majah)
Semangat
juang yang tinggi membuat para sahabat berebut untuk turut ambil bagian dalam
peperangan, mereka tak mau menyiakan kesempatan berjihad yang ada didepan mata.
Hal inipun berlaku bagi para sahabat yang masih kanak-kanak, mereka melakukan
segala usaha agar mendapat ijin dari Rasulullah SAW untuk bergabung dengan
pasukan muslim.
Sebelumnya,
Rafi’ bin Khudaij r.huma sudah meminta ijin untuk bergabung dengan perang
sebelumnya (Perang Badar), namun ia tidak diijinkan karena terlalu kecil.
Selanjutnya, Rafi’ r.a. selalu menyertain berbagai pertempuran lainnya. Dalam
perang Uhud dadanya terkena anak panah. Ketika ditarik keluar, ada sedikit
bagian yang tertinggal di dadanya sehingga menyebabkan luka di tubuhnya.
Kemudian, luka itukambuh kemali pada masa tuanya dan ia meninggal dunia karena
luka ini. (Usudul-Ghabah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar